Karya
Dari kamar 69
…..sebelum
anda semua terlalu jauh membaca apa yang saya ingat dari apa yang pernah
terjadi, izinkan saya meminta maaf pada semua mahluk bernyawa, berperasaan, dan
berpikir.Terutama saya minta maaf kepada Tuhan saya….
Entah, apakah semua ini benar atau
justru sebuah kesalahan fatal yang tidak patut dikisahkan. Tapi yang pasti
slide-slide masa lalu terus berlintasan didalam hari saya. Memaksa saya hadir
ditengah keanehan zaman yang kian menggeliat. Terserah, bila setelah membaca
semua ini jika anda ingin menghujat, menghina, mencaci maki atau bahkan membenci
saya sekalipun. Sungguh, atas nama Tuhan. Saya tidak akan marah pada anda, dan
tidak akan menuntut anda dengan pasal apapun, seperti yang banyak dilakukan
orang ketika aibnya terkuak.
Sebelum anda menyelesaikan cerita ini
lalu kemudian menghujat saya. Izinkan saya bertanya kepada anda, dan saya
berharap anda menjawabnya dengan jujur sekaligus iklas. Saya ingin anda
memikirkan baik-baik jawaban anda, ingatlah bahwa setiap perkataan pasti akan
diminta pertangung jawaban. Pertanyaan saya adalah apa anda sayang pada
anak-anak anda?.Ingat, pikirkan baik-baik jawaban anda. Jika jawaban anda iya,
maka tentu saja anda sedang menghadapi tugas yang sangat berat. Anda harus
bersedia melimpahkan seluruh waktu anda untuk anak-anak anda, memperhatikan
keadaannya, musti tahu apa yang dikerjakannya, harus tahu semua aktifitasnya.
Mungkin terlalu berat, dan bila anda ingin mengacuhkan anjuran saya, silahkan
karena itu hak anda. Tapi bila terjadi sesuatu pada anak anda jangan
menyalahkan saya.
Baiklah, silahkan anda sekarang
memuaskan hasrat ingin tahu ana tentang semua ini. Dan apabila nanti ada hal
yang anda rasa sama dan pernah anda lewati, silahkan anda mengambil sikap
terbijak anda.
***
Adi
Prahara Saputra, umurnya enam belas tahun. Ia sekarang duduk dibangku kelas dua
SMA. Adi adalah putra tunggal saya. Begini, ini semua berkaitan dengan masa
remaja saya. Saya anak kesayangan dari kedua orang tua saya. Sama seperti saya
dan istri yang begitu menyayangi Adi.
Usia
saya saat itu kira-kira sama seperti usia anak saya sekarang. Saya masih ingat
satu hal, siang itu sepulang sekolah saya langsung tertidur. Dalam tidur itu,
saya mimpi yang sangat indah. Mimpi itu baru pertama kali saya alami. Mungkin
anda sudah bisa menebak mimpi apa yang saya maksud. Heheh..iya benar, saya mimpi
basah. Akirnya saya bisa menikmati juga seperti apa mimpi basah itu, karena
sebelumnya saya hanya mendnegarkan cerita teman-teman dikelas. Tapi saya masih
belum paham kenapa mimpi itu bisa terjadi, tapi yang pasti saya menikmati mimpi
itu. Sungguh.
Kemudian
saya keluar dari kamar, lalu mendekati Papa.
“
Pa, mengapa mimpi basah terjadi ?”
Papa
tertawa terbahak-bahak. Saya begitu dekat dengan Papa saya. Kami selalu cerita
banyak hal. Dari ilmu yang saya pelajari bahwa mimpi basah itu suatu proses
dalam diri manusia terutama pada anak lelaki, dimana sel sperma mengalami
kematangan dan meningkatya produksi hormon
testosterone yang diikuti dnegan kesiapan organ tubuh untuk memuntahkannya.
Tapi , Papa tidak menjawabnya begitu.
“
Karena anak Papa sudah baligh” sekurangnya begitulah jawaban Papa.
“
Itu cuma untuk lelaki saja? “
“Tidak,
anak perempuan juga akan baligh” .Papa tersenyum, yang membuat saya sedikit
menyesal menceritakan hal mimpi basah padanya.
“
Ingat, jangan main-main dengan kelaminmu. Kamu harus menjaganya dari segala hal
buruk, sekecil apapun.”
Kemudian
saya kembali kekamar. Saya cermati ucapan Papa barusan. Papa bilang saya harus
menjaga organ vital saya. Rasanya sudah cukup baik saya menjaganya. Setiap pagi
saya selalu gantu Underwear, lalu pakai
boxer, kemudian baru celana panjang.
Aduh Pa, bukan itu jawaban yang saya inginkan. Lalu saya mengintip kelamin saya
dari balik celana, dan uhhh…cairan putih lengket yang menjijikan membuatku lari
kekamar mandi. Seperti kata Papa, saya musti membersihkannya.
***
Udara
masih lembab, embun masih menempel didaun palem depan kelasku. Dibangku kedua
dari barisan kiri ruang kelas, Rizki duduk sambil menatap halaman facebook dari
handphonenya. Dia teman sekelas yang paling akrab dengan saya. Saya jadi
tertarik untuk memperbarui status juga.
“
Mimpi basah yang aneh ?”
Status
anda sudah diperbarui, pemberitahuan dilayar handphoneku. Saya masih memikirkan
ucapan Papa kemarin sore, juga masih sangat mengganjal tentang mimpi basah yang
aneh itu.
“
Jiahhhh…yang mimpi basah” Komentar Rizki di statusku.
Belum
sempat saya membalas komentar di akun facebook saya, bel tanda pelajaran
dimulai sudah mendesah panjang.
“
Kok, tidak balas komentarku? “ Tanya Rizki
“
Belum sempat”
“
Gimana kalau kita cerita dirumah saja nanti”
“
Boleh juga”
“
Sipp..” Rizki menepuk pundakku.
Ini
malam minggu. Setelah pamit pada Papa juga Mama, saya langsung menghampiri
Rizki yang sudah dari tadi menunggu. Dalam satu bulan ini hampir tiap malam
minggu saya habiskan bersama teman saya ini. Kadang dia yang menginap di rumah
saya dan sebaliknya seperti malam ini.
Sesampainya
dirumah Rizki, kami langsung masuk kamar. Sangat rapi dan bersih, tidak seperti
kamar anak lelaki pada umumnya yang semerawut, di kamar Rizki semua tersusun
pada tempatnya. Saya pinjam laptop Rizki, memutar lagu dari Playslist.
“
Kaukan selalu tersimpan dihatiku, meski ragamu tak dapat kumilikki”
Lagu
terbaru dari duet yang jadi perbincangan infotaiment.
Rizki muncul dari pintu dengan dua gelas minuman dan kue bikinan mamanya.
“
Kau yakin baru kali ini?”
“Sumpah.
Saya juga aneh “ jawab saya
“Siapa
yang ada dalam mimpimu ?”
Pertanyaan
itu tidak langsung saya jawab. Saya yakin tentu Rizki akan kaget dan
mengolok-olok jawaban saya. Begitu juga anda, pasti akan terbahak-bahak
sekaligus aneh bila saya menjawabnya. Saya terdiam, mencari-cari jawaban. Papa
mengajarkan saya untuk jujur dalam segala hal.
“
Rian “
“
Apa ?. Rian ketua Osis yang jadi icaran para cewek di sekolah kita karena
terkenal pintar dan gateng itu ? “
Pasti
anda berpikir kalau Rizki mentertawakan saya. Awalnya saya juga berpikir
begitu. Tapi ternyata tidak, sama sekali tidak begitu. Tatapan mata Rizki
begitu tajam kepadaku, senyumnya mengembang, ketampananya terlihat. Saya tidak
berani menatap pandangan itu.
“
Saya juga mengalami hal yang sama denganmu. Hanya saja beda orang”
Bukan
kalimat yang direkayasa. Itu jelas seklai terdengar. Saya percaya jika Rizki
sedang tidak berbohong, karena saya tahu dia tidak pintar merangkai kata.
“
Siapa yang ada dimimpimu?”
“Kamu
!” Jawabnya lembut sambil menunduk malu.
Kedua
bola mata saya terbelalak seperti ingin meloncat dari tempatnya. Seketika
suasana hening. Ini benar-benar aneh. Saya semakin tidak mengerti dengan semua
yang terjadi, kenapa semuanya bisa sama dan kebetulan. Apa yang sebanarnya
terjadi pada kami. Apakah semua ini wajar ?, kemana kami harus membawa semua
keanehan ini?.
“
Pernah nonton film biru?” Rizki pecahkan sepi.
“
Belum” Jawab saya tergagap.
Memang
saya tidak pernah menonton film jenis itu. Disekolah juga teman-teman sering
cerita tentang film biru. Tapi saya tidak begitu tertarik, bukan karena saya
anti, tapi karena saya selalu ingat pesan Papa. Saya terima tawaran Rizki untuk
nonton film itu bersama-sama, ia punya banyak film biru yang di unduhnya dari
situs internet.
Saya
tidak tahu judul film itu, yang saya ingat adalah ketika kami secara bersamaan
bilang “ Keren badan pemain cowoknya”,
ucapan itu muncrat begitu saja dari bibir kami ketika adengan film telah mulai.
Lima belas menit berlangsung, adengan film itu semakin memanas. Jujur badan
saya panas dingin menyaksikan tubuh manusia saling menyerang penuh gairah di
film itu. Otak saya bekerja lebih cepat memacu folikel stimulant hormone, darah
mengalir deras dari sel-sel kelaminku dan membangkitkan tidur kelakianku. Saya
jadi serba salah, begitu juga dengan Rizki. Dan tahukah anda apa yang terjadi?
Bukan…bukan
seperti yang terpikirkan oleh anda bahwa kami onani bersama. Lebih jauh dari
itu. Setan mengangkangi ubun-ubun, membunuh nyawa iman kami. Kami larut, bergumul,
menyatu, saling menyerang. Dan ketika setan terkekeh diatas puncaknya, kami
berjatuhan dengan napas yang terengah-engah, selesai….!. saya tidak habis pikir
kenapa semuanya bisa terjadi. Tapi yang pasti saya menikmatinya. Bila anda
bertanya kenapa saya mau melakukannya, saya sendiri tahu jawabannya.
Entah
berapa banyak kami melakukan kenikmatan semu itu, bukanlah persoalan penting.
Yang perlu anda tahu bahwa semuanya terus berjalan sampai kami dibangku kuliah.
Anda tidak perlu bertanya bagaimana caranya kami menyimpan segalanya begitu
rapat. Dan anda tidka perlu juga merasa heran, oran bilang ini trend yang lagi
musim. Benar sekali, saya setuju pendapat anda, ini trend gila.
Oh
iya, saya minta izin sebentar untuk ceritakan semua ini. Saya mau makan siang
dulu, sebentar saja. Saya juga musti minum obat. Saya berharap anda tetap
disana, karena setelah saya makan siang dan minum obat, saya berjanji akan
melanjutkan cerita saya. Tunggu ya!
***
Entah
mengapa saya tiba-tiba ingin masuk kamar anak saya. Saya ingin memeriksa kamar
Adi. Saya harus memperhatikan anak saya dnegan baik. Anda juga harus melakukan
itu kepada anak anda, ini semua demi kebagian mereka. Bila ada sesuatu hal yang
tidak logis, anda wajib mewaspadainya. Menganalisa seseorang bukan pekerjaan
gampang.
Saya
memeriksa laptop anak saya kalau saja ia menyimpan film atau foto porno. Saya
juga memeriksa dibawah kasur, lemari, tumpukan buku, dan syukurlah hasilnya
nihil. Tidak ada hal-hal yang saya khawatirkan dikamar anak saya. Jam
menunjukkan pukul satu. Siang hari yang panas. Saya ingat Adi, sebentar lagi
dia pulang dari sekolah. Saya bergegas mengambil kunci mobil, berlarian menju
garasi.
“
Mau kemana,Pa?” Tanya istri saya.
“Jemput
Adi “ Jawab saya singkat
Saya
tidak menceritakan apa yang saya takutkan tentang Adi pada istri saya. Biarlah
semua saya sendiri yang tahu. Tiga puluh menit kemudian saya sampai disekolah
anak saya.kebetulan sekolah belum bubar. Saya menunggu didekat pos satpan
sekolah.
“
Sendiri saja, Pak? “ Basa-basi saya.
“
Iya. Jemput siapa ? Satpam itu balik bertanya.
“
Anak saya, Adi “
“
Oh, Adi anak kelas dua !”
“
Bapak kenal ?”
Belum
sempat meneruskan obrolan, saya melihat Adi keluar dari kelas. Saya langsung
menghampirinya. Kebetulan saya bertemu dnegan guru yang mengajar. Saya kenal
guru Adi, kami saling pandang. Ia sempat melempar senyum kepada saya sebelum ia
menghilang di pintu ruang guru. Tidak disangka kami bertemu disini, setelah
hampir sepuluh tahun tidak jumpa. Ketakutan saya pada Adi semakin menggunung.
“
Papa kok tumben jemput ?”
“
Inikan hari sabtu, jadi libur. Oh iya, guru tadi mengajar pelajaran apa?”
“
Itu namanya Pak Rizki. Dia guru bahasa Indonesia. Adi sennag belajar dengannya,
ia baik dan perhatiaan sama Adi “
“
Oh begitu “
“
Papa kenal?”
“
Iya “
“
Kenal dari mana ? “
Maaf,
Nak. Papa tidak harus menceritakan bagaimana bisa mengenalnya. Biarlah semua
menjadi masa lalu. Papa tidak ingin sesuatu terjadi padamu. Papa saying kamu,
Nak.
***
Ah..ternyata
enak juga makan. Sekarang saya akan menlanjutkan cerita sesuai janji saya. Oh
iya, sampai dimana cerita saya tadi?. Akhirnya saya sadar jika saya seorang
gay. Hubungan saya dan Rizki tersimpan begitu rapi sampai selesai sarjana.
Hingga akhirya saya harus memilih, antara Papa saya dan Rizki. Keputusan yang
sulit ketika itu, tapi saya berusaha untuk jadi lebih baik. Selain itu Rizki
juga musti melanjutkan S2 di luar kota.
Sebetulnya
saya tidak ingin hidup seperti ini. Seandainya saja yang cacat itu adalah
tangan atau kaki saya. Maka saya bersedia bila tangan atau kaki ini. Tapi yang
cacat adalah jiwa saya. Hidup sebagai gay bukanlah sebuah pilihan. Demi nama
Tuhan, saya menolak. Nurani saya menjerit, tapi kadang kala saya sangat
menginginkan sosok lelaki dalam hari-hari saya. Iya, saya memang gila, bejat.
“
Berubah ?”
Perntanyaan
yang baik sakali. Saya juga menyimpan jawabannya. Saya lahir dan besar dalam
keluarga yang termasuk taaat dalam beragama. Karena itu saya tahu hukum agama
saya, terlebih lagi saya tahu bila Negara saya menolak apa yang terjadi pada
kebanyakan orang seperti saya. Berkali-kali saya coba berlari dari kehidupan
kelam. Tapi tidak semudah yang terbayang. Entah siapa yang harus disalahkan,
saya tidak tahu. Sampai suatu ketika Bapak mengetahui penyimpangan prilaku
dalam diri saya.
Karena
orang tua saya begitu menyayangi saya. Kemudian Bapak mencarikan jodoh buat
saya. Anda salah bila berpikir jika saya menolak anjuran dari orang tua saya.
Saya sangat senang, meski dalam hati kecil semuanya hanya sebagai topeng tapi
saya tetap berusaha. Celakanya semakin saya berusaha menjauh maka semakin besar
keinginan itu. Ironis sekali bukan, saya musti hidup dengan topeng kepribadian.
Dan ini menyiksa saya, sungguh!.
Begitulah
cerita masa muda saya. Dari semua yang terjadi itu, saya mendapat sesuatu yang
berharga sekali. Makanya saya ingin sekali meneritakannya kepada anda. Anda
harus tahu dan paham tentang anak anda, jangan hanya mengenali anak-anak anda
dari luar saja. Perhatikan tingkah lakunya, sampai hal yang terlihat remeh
sekalipun. Seperti yang saya lakukan pada anak saya sekarang ini.
Dalam
diri saya berjanji, jika nanti saya menikah lalu punya anak, maka saya akan
menjaganya sungguh-sungguh. Mendidiknya dengan sepenuh hati. Apalagi anak saya
terglong pandai, dia selalu juara lima besar disekolah. Sepertinya ketularan
Papanya yang juga pintar, hee…
***
Suatu
ketika saya lagi memperhatikan Adi. Saya terus memperhatikan tingkah lakunya,
cara bicaranya, aktivitasnya, siapa saja temannya, kemana saja dia pergi,
bahkan sudah punya pacar atau belum saya harus tahu. Dan benar dugaan saya,
bibit itu telah tumbuh. Saya jadi ingat masa remaja saya dulu. Tentu saya tidak
mau bila putra saya mengalami hal yang sama seperti yang saya lewati. Saya
sangat sayang pada Adi anak saya.
Tapi
tunggu dulu, anda jangan langsung berkesimpulan jika saya akan melakukan hal
yang sama dengan yang Bapak lakukan pada saya. Sama seklai tidak begitu, saya
ingin semunya berakhir dan tidak berulang. Saya sangat saying pada putra saya.
Sumpah, saya menjadi sangat bersalah atas kondisi jiwa anak saya.
“
Papa tidak ingin kamu menjadi gay, Nak. Papa tidak ingin kamu melalui masa yang
sama seperti Papa. Biarlah semua ini Papa yang menanggung” saya terisak diatas
sajadah.
Kemudian
saya mengikuti anak saya, ketika ia berpamitan untk pergi bersama teman-temannya
yang saya curigai bertingkah laku aneh. Saya hanya ingin memperhatikan tingkah
laku anak saya diluar rumah seperti apa. Saya harus melakukan semua ini, harus.
Anda harus mengerti, bahwa ditinjau secara psikologi bahwa lelaki gay terbagi
dua bentuk. Ada yang bersifat egositonik
dimana orang yang seperti ini lebih nyaman dan terbuka pada lingkungan atas
kondisi yang ia alami. Lalau ada juga yang bersifat egodistonik yakni orang yang tidak nyaman dan cenderung merasa
bersalah atas kondisi jiwanya, mereka pun berupaya menyembunyikan
kepribadiannya, bahkan ada beberapa diataranya yang sulit menerima hingga
melakukan bunuh diri.
***
Malam
ini saya sangat gelisah. Beberapa kali saya mondar-mandir didepan pintu kamar
anak saya. Jantung saya berdegup tidak karuan. Sejak dua jam tadi Adi tidak
keluar kamar, ia bersama sahabatnya yang paling akrab. Demi Tuhan saya seperti
bercermin dengan diri saya sendiri. Diam-diam saya berupaya mencari tahu apa
yang mereka lakukan didalam kamar. Saya buka pintu kamar dengan kunci duplikat.
Dugaan saya benar, ketika pintu terbuka saya mendapati apa yang paling saya
takutkan. Setengah mati rasanya, menyaksikan putra semata wayang saya bercumbu
dengan teman prianya. Cermin masa lalu itu menampar muka saya hingga pecah
berkeping-keping.
Adi
kaget bukan kepalang, ia segera meloncat dari tempat tidur dengan pakaian yang
setengah telanjang ia lari tunggang langgang keluar rumah. Saya mengejarnya,
tapi ia terus berlari menghindar dari kejaran saya. Lalu ketika dipersimpangan
jalan semua yang tidak terbayangkan oleh saya terjadi, sebuah benturan keras
dari mobil Xenia melempar tubuh Adi ke
trotoar jalan, tanpa prikemanusiaan mobil itu tancap gas dan menghilang.
Darah
mengalir dari kepala, hidung, telinga Adi. Cairan merah kental itu terus
muncrat, lebih kental dari sperma lelaki ejakulasi. Kejadiannya sangat cepat,
cepat sekali. Sepersekian detik lebih cepat dari lelaki orgasme. Adi diam tidak
bergerak, ia hanya sempat mengenggam erat tangan saya, sepertinya itulah
permintaan maaf terakhir darinya.
Ini
semua tidak sesuai dnegan scenario yang saya buat. Rencana saya untuk teraphy
kejiwaan anak saya kini tinggal rencana. Impian agar anak saya hidup seperti
lelaki normal terbang melayang bersma angina malam yang mengirm kabar duka
kerumah kami. Adi tewas dalam pelukkanku sebelum sempat mendapat pertolongan
medis.
“
Maafkan Papa, Nak” teriakku sesegukan.
Begitulah
ceritanya. Anda tidak perlu bersedih atas tragedy ini. Saya hanya ingin anda
dapat memunggut hikmah dari apa yang saya ceritkan. Lalu kalau sekarang anda
ingin pergi, silahkan. Memang sudah waktunya anda mengerjakan ativitas
anda.Terima kasih telah berkenan menyimak cerita saya. Kalau anda masih
penasaran pada saya. Silahkan anda bertemu dengan saya di rumah sakit jiwa,
kemiling Bandar lampung. Saya akan menyediakan waktu khusus untuk bertemu anda.
Saya
mau tidur…sampai jumpa.. hahha..hahahahah…hahahahah sekarang saya bebas
tertawa. Hahahahahahahahahahahahaahahahahahahahahaahahah.
Selesai
Suatu hari, setelah riset pada pelaku seks menyimpang selesai
Huftt….cerpen ini juga selesai.
-Ical Wrisaba-
1 komentar:
https://agenpino.blogspot.com/2019/04/pemenang-besar-member-setia-pinoqq.html
https://agenpino.blogspot.com/2019/04/4-zodiak-ini-paling-gak-suka-di-tolak.html
PinoQQ
PINOKIUKIU.COM | PINOQQ.NET | PINOQQ.ORG|
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA : +855 96 978 7541
• BBM : DD02D468
Daftar PinoQQ
PinoQQ
PinoQQ
Agen BandarQ
Kartu Online
PinoQQ
Judi Online
AgenSakong
BandarQ
Posting Komentar