Jumat, 26 April 2013 0 komentar

Sayap Buku


Demi mengenggam dunia
aku baca aksara demi aksara
bahkan  sampai yang tak terwakili tanda baca.
Benak punya kehendak, pandang mataku seperti langkah
Setapak demi setapak, kian cepat,
sampai jauh
 paling jauh

Segala yang indah akan hadir
kecuali kelebat maut yang tak mampu kau tebas.

Buku-buku membikin sayap tumbuh di dua pangkal lenganku
Kepak demi kepak kutinggalkan tempatku berpijak
Kucipta jarak demi memandang yang tampak dan tak tampak
Melayang,
Membubung,
sampai tinggi,paling tinggi

Buku-buku telah memberiku sepasang sayap
Terbang bebas mengarungi samudra
guru mengingatkan betapapun aku hebat
pasti tetap hinggap.
Senyawa buku yang diracik bapak ibu guru
berhasil menjadikan aku manusia nomor satu.






0 komentar

Catatan Akhir Sekolah


Guruku.
Aku melihatmu dari sudut egoku.
Di mataku, kau adalah hantu.
Apa pun adamu, itu lah bayangku.

tak lelah kau mencintai kami
dalam keindahan yang memabukkan.
Karena ekstrak senyawa ilmu dalam rasa
Membius akal dan menjejali syaraf-syaraf
dengan cita-cita bahagia  terbungkus cangkang mimpi.

Jujur, aku melihatmu dengan egois.
Aku punya cemburu juga rindu
 ketika kau tak hadir dipapan tulis.
Sekeping hati  tergeletak di pelataran hening,
membisu gagu mendamba hadirmu seharu biru.

Rintik gerimis menggelitik jalang anganku,
setelah hari ini aku jauh terbang meninggalkanmu nuju dunia baru.
Berlari menjemput asa,
yang menunggu sambil mengeja sebaris namamu.
Terima kasih guru.

Di penghujung senja, di garis harap,
kulangitkan dedoa bersama air yang mengalir deras,

"Membumilah dalam diriku,
lunasi tunas mimpi yang menjamur
dalam penampang hatiku lapang"

Aku bangga jadi siswamu
Aku bangga !






1 komentar

Menjadi Ibu Itu Membanggakan


Mendapatkan ilmu pendidikan yang baik menjadi hak setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Ilmu adalah bekal hidup kita, sebab tanpa ilmu tentu akan banyak sekali kesalahan yang mungkin akan kita lakukan. Dengan pendidikan kita akan mendapatkan ilmu, dan dengan ilmu kita akan mengetahui banyak hal. Misalnya, ilmu dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, ada anak yang jadi salah asuh karena mungkin orang tuanya kurang paham atau bahkan sama sekali tidak tahu cara mendidik anak. Oleh karena itu memiliki ilmu pendidikan itu sangatlah penting, apalagi ilmu agama.
            Dewasa ini kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak terbuka seluas-luasnya antara laki-laki dan perempuan. Dibanyak kesempatan ada perempuan yang terlihat lebih unggul dalam hal pendidikan, sukses dalam karir melebihi laki-laki. Tentu  saja hal tersebut sangat membanggakan. Akan tetapi ketika perempuan harus menikah, maka akan muncul benturan ketika sang suami memintanya berhenti berkarir dan diam dirumah mengurus keluarga, padahal kamu memiliki pendidikan tinggi S1,S2,bahkan S3. Hal tersebut menjadi sangat dilematis, butuh pemikiran yang cerdas untuk menyikapinya. Akan tetapi apakah kita rela bila anak-anak kita diasuh oleh pembantu sementara kita sibuk berkarir diluar?
 Kehadiran seorang wanita dalam sebuah rumah tangga, menjadi istri dan ibu yang baik bagi anak-anaknya memiliki makna yang sangat penting. Wanita sangat dibutuhkan oleh banyak manusia dalam semua peringkat usia. Dimana wanita saat ia menjadi anak begitu menyenangkan, menjadi saudara mendamaikan. Sebagai teman ia penasehat yang ikhlas, sebagai istri dia sangat menginspirasi, dan menjadi ibu dia adalah pendidik yang cerdas.
Dari sudut pandang agama, perempuan yang berada dirumah mengurus keluarga merupakan rangkaian beribadah kepada Tuhan. Tumbuh kembangnya generasi penerus bangsa pada mulanya ada dalam asuhan para perempuan. Tidak boleh seorang perempuan keluar rumah mengejar karir dan meninggalkan anak-anaknya bersama pembantu, karena seorang ibu lebih memahami apa saja yang menjadi kebutuhan anak-anaknya, ia juga lebih mengerti apa yang terbaik untuk anaknya terkait masalah arahan dan pendidikan sang anak. Dalam hal ini sangat jelas tentunya bahwa kewajiban perempuan dalam memperbaiki masyarakat. Peranan perempuan dalam keluarga menjadi sangat penting, karena dengan ia memperhatikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya berarti perempuan tengah membantu pemerintah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang baik.
Menjadi sukses dalam pendidikan dan pekerjaan adalah impian setiap orang. Akan tetapi perempuan yang berada dirumah, mengurus suami dan anak-anaknya bukan berarti pengangguran. Perempuan yang berada dirumah, menjaga kehormatannya, menjaga suaminya sehingga menjadi keluarga sakinah, menjaga pendidikan anak-anaknya hingga menjadi anak-anak yang berbakti dan berguna bagi masyarakat banyak, tetap dapat mencapai kesuksesan intelektualnya dari dalam rumah. Bagi perempuan yang tetap ingin bekerja sambil mengurus keluarga, ada banyak macam pekerjaan yang dapat dilakukan dari dalam rumah. Misalnya membuka usaha penyewaan pelaminan, membuka warung sembako di rumah, membuat bisnis online, mendirikan PAUD di rumah, membuka bisnis catering di rumah, membuka usaha konveksi.
Membuka usaha di rumah sambil memperhatikan pendidikan anak-anaknya merupakan hal yang membanggakan bagi seorang perempuan. Dengan demikian keutuhan kelurga tetap terjaga, kesuksesan tetap dapat dicapai, dan peluang membuka kesempatan pekerjaan bagi masyarakat terbentang luas. Tentu saja pendidikan tinggi yang telah di tempuh selama bertahun-tahun tersebut tidak akan menjadi sia-sia, meskipun tidak menjadi wanita karir dikantoran.
Saat perempuan memilih tinggal di rumah sepenuhnya, mengambil tanggung jawab penuh sebagai pendidik bagi anak-ananknya, menjadi pelayan bagi seluruh keluarga, menjadi istri yang baik bagi suaminya, maka saat itu pula ia menjadi perempuan luar biasa yang membanggakan. Bukan pekerjaan mudah untuk menjadi guru, perencana keuangan keluarga, koki, istri, ibu dalam waktu bersamaan. Hanya perempuan-perempuan luar biasalah yang dapat melakukan itu semua. Pendidikan yang tinggi memang sangat penting bagi perempuan, karena dari seorang perempuanlah akan lahir generasi penerus banga. Untuk menciptakan generasi-generasi yang berkualitas, tentu dibutuhkan seorang pendidik yang juga berkualitas. Bukan hal yang berlebihan bila muncul anggapan  yang menyatakan bahwa “ di balik kehebatan orang-orang besar, ada peran ibu yang juga sangat besar”. Masa depan suatu bangsa itu ada di tangan seorang ibu, oleh karenanya sangat dibutuhkan ibu yang juga berkualitas.
__________________________________________________


0 komentar

Perempuan Yang Membanggakan Di Mata Saya


Membicarakan perempuan dengan segala keistimewaan yang diberikan Tuhan kepadanya adalah hal menarik. Sebuah kenyataan bahwa perempuan memang berbeda dengan pria. Dari perbedaan sisi fisik, emosional, sifat-sifat bawaan dan sebagainya. Dari sisi kejiwaan perempuan lebih mengandalkan emosionalnya, sedangkan pria lebih mengedepankan akalnya sehingga lebih bijak. Hal tersebut bukan label sosial yang dilekatkan, semuanya itu merupakan hal terbaik yang dianugerahkan oleh sang pencipta.
            Di zaman yang serba cepat ini, segala sesuatu berlangsung instan. Banyak unsur-unsur budaya dari belahan bumi barat yang masuk dan berkembang cepat di Indonesia. Segala sesuatu yang serba instan inilah yang pada akhirnya banyak meruntuhkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pemahaman yang salah tentang kecantikan (fisik) pun memperburuk keadaan. Para perempuan banyak yang melupakan hal-hal yang terkait dengan kodratnya sebagai perempuan. Misalnya ada perempuan yang enggan memberikan ASI kepada anaknya dengan alasan karir, mau melahirkan lewat operasi saja,takut tubuhnya rusak, tidak cantik lagi. Begitu rusaknya pemahaman ini, sampai anak sekalipun dianggap sebagai penghambat karir.
            Dengan dalih kesetaraan kedudukan, pemahaman yang kurang terhadap emansipasi telah menjadikan jerat bagi para perempuan itu sendiri. Bagaimana tidak ketika terjadi pemahaman yang salah terhadap emansipasi yang katanya menghapuskan feodalisme yang memenjarakan perempuan, dan menyuarakan kebebasan bagi para perempuan untuk berkarir setara dengan para pria, maka pada saat yang sama perempuan telah masuk kedalaman arus budaya kapitalisme. Perempuan menjadi komuditas barang dagangan utama. Suara-suara kebebasan hanya mengantarkan perempuan menjadi mesin-mesin ekonomi. Harkat, martabat, kesejahteraan, dan kemuliaan yang dijanjikan oleh emansipasi hanya sebatas angan.
            Diruang publik, angin surga kebebasan telah menistakan harkat dan martabat perempuan itu sendiri. Seperti yang dapat kita lihat, bahwa perempuan Indonesia kini tak lagi malu untuk menggunakan busana yang memperlihatkan aurat, belahan baju terbuka, rok mini, duduk di kafe-kafe berbaur dengan para lelaki sambil menghisap rokok, minum beralkohol. Sementara agama begitu memuliakan kedudukan perempuan. Bagaimana mungkin hal-hal tersebut dapat kita sebut membanggakan dari seorang perempuan. Sejatinya agama mengajarkan bahwa seorang perempuan sangatlah wajib menjaga kemuliaan atas dirinya, dan perempuan yang dapat menjaga kehormatanya itulah perempuan yang membanggakan.
            Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan kita akan salah dalam melakukan tindakan. Pendidikan yang baik tentu saja akan membuat karir kita semakin baik. Akan tetapi banyak kenyataan yang  ada disekitar kita, dengan pendidikan yang baik dan karir yang juga baik, telah menyebabkan para perempuan menjadi sombong. Misalnya ada seorang istri yang mempuanyai kedudukan lebih tinggi dari suaminya, ia berbuat sesuka hati terhadap rumah tangganya. Mengabaikan tanggung jawab sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. Lebih mengagungkan uang yang ia miliki, sehingga apa saja di dunia ini bisa di selesaikan dengan rupiah. Mengurus rumah, anak, makan, semua diserahkan pada profesional di bidangnya dengan alasan lelah dengan pekerjaan. Ini tentu saja bukanlah suatu kemajuan dari perempuan yang patut di jadikan contoh. Pada hakekatnya tugas perempuan menjaga kelurganya, mendidik anak-anaknya, melayani kebutuhan suaminya.
            Pemahaman yang salah terhadap emansipasi inilah pada akhirnya menjerumuskan perempuan pada jurang kehancuran. Seperti yang sering kita saksikan di televisi setiap hari, banyak perempuan yang sukses di dunia karir, tetapi rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Perselingkuhan sesama rekan kerja meningkat, persekongkolan untuk melakukan kejahatan, bahkan yang paling menakutkan pada kematian. Semua ini diawali dnegan adanya kesalahan pemahaman tentang arti kebebasan terhadap perempuan.
            Bagi saya perempuan yang membanggakan itu adalah perempuan yang bisa menjaga kehormatan dirinya, tahu menempatkan dirinya, perempuan yang setiap ucapannya menjadi inspirasi bagi orang lain untuk melakukan hal-hal kebaikan, perempuan yang senantiasa menjaga kehormatan suami dan keluarganya, perempuan yang tahu cara mendidik anak-anaknya karena anak adalah generasi penerus bangsa, dan di tangan seorang ibu pertama kali seorang anak mendapatkan pendidikan. Sebetulnya sangatlah sederhana cara agar dapat menjadi perempuan yang membanggakan, cukup dengan memahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari dalam diri kita, lalu dengan ilmu pendidikan kita lakukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi banyak orang.
                        _________________________________________
0 komentar

Aldhita Rizky Kinanti, Kartini Modern Yang Punya Banyak Prestasi Membanggakan


Hari Kartini selalu diperingati oleh semua perempuan di Indonesia setiap tanggal 21 April. Peringatan hari kartini merupakan refleksi sejauh mana keterlibatan perempuan Indonesia dalam pembangunan bangsa ini, bukan hanya terbatas pada pembangunan secara fisik tetapi lebih dalam pembangunan karakter manusia Indonesia. Kartini sebagai simbol emansipasi wanita, telah banyak meninggalkan gagasan-gagasan baik yang dapat dijadikan pedoman bagi perempuan di jaman sekarang.
 
Aldhita Show Di Aryaduta Hotel ,Kostum By Bunda Wien

 Bangsa yang merdeka menurut pikiran Kartini, ditandai dengan kondisi dimana dapat mandiri dan bebas berpikir serta mengambil keputusan bagi diri sendiri, bebas dalam menikmati mobilitas. Juga bebas dari kekerasan dan eksploitasi atas nama apapun dengan membangun komunitas lintas budaya dan menikmati segala kebehnikaan. Seperti yang tertuang dalam penggalan surat Kartini kepada sahabatnya N.Andriani yang ia tulis 24 September 1902 silam “ betapapun jalan-jalan yang kita lalui berbeda, tapi kesemuanya itu menuju pada satu tujuan, yaitu kebaikan “. Semangat Kartini yang luar biasa ini mendorong banyak perempuan untuk melakukan kebaikan dalam segala bidang. Seperti halnya yang dilakukan Aldhita Rizky Kinanti, perempuan belia yang baru saja menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah menengah atas.
            Dilingkungan dinas pendidikan kota Palembang, nama Aldita cukup populer. Gadis belia ini telah banyak mengukir prestasi yang membanggakan. Perjuangan keras yang dilakukannya di NTB 2012 lalu menjadikannya sebagai Juara 1 lomba Vokal Solo dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasioanal yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun yang sama pula Aldhita menjadi wakil Provinsi Sumatera Selatan dalam ajang Bintang Radio tingkat Provinsi yang di selenggarakan oleh Radio Republik Indonesia di Medan.
            Sepak terjang Aldhita dalam dunia tarik suara telah dimulainya sejak masih duduk dibangku sekolah dasar, ia masuk pendidikan informal khusus pembinaan seni suara di Purwacaraka. Namanya mulai dikenal setelah menjuarai berbagai Festival Seni yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan. Sejak itu pula julukan sebagai “ Macan Festival “ melekat pada dirinya. Dengan kemenangan-kemenangan yang di raihnya itu tidak membuatnya lupa diri, justru Aldita semakin keras berjuang mengasah kemampuan bernyanyinya. Baginya prestasi adalah hasil kerja kerasnya, sedangkan yang paling penting itu adalah proses menempa diri untuk memiliki mental juara, menjadi generasi bangsa yang berkualitas dengan tetap mempunyai sikap rendah hati.
            Bakat seni yang dimiliki Aldhita bukan hanya dibidang tarik suara tetapi lebih jauh ia juga aktif didunia modeling. Pada tahun 2006 ia berhasil meraih gelar the best catwalk pada ajang pemilihan model yang diadakan oleh salah satu sekolah model di Palembang. Lalu terpilih sebagai putri kerudung dalam kegiatan pemilihan putri kerudung tahun 2006. Memasuki tahun 2007 ia berhasil menjadi juara 1 lomba menyanyi berbahasa inggris yang diadakan oleh ILP, terbaik 1 pentas seni pelajar yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan, terbaik 1 lagu berbahasa mandarin. Tahun 2008 Aldhita terpilih menjadi terbaik 1 dalam Festival lagu melayu yang di selenggarakan oleh Dewan Kesenian Kota Palembang dalam rangka Visit Musi, juara 2 festival lagu keroncong yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan kota palembang.
            Tahun 2011 Aldhita meraih prestasi terbaik 1 dalam ajang  Java Jazz Festival tingkat Sumatera, menjadi wakil Sumatera Selatan dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional di Makasar dan berhasil masuk dalam 15 besar. Dan pada tahun 2012 ia terpilih sebagai Runner Up 1  sekaligus  pemenang katagori paling berbakat dalam ajang MDP Ambassador “ Duta Teknologi” Se-Sumatera Selatan. Lalu pada tahun 2013, Aldhita terpilih mewakili provinsi Sumatera Selatan dan masuk 10 besar dalam ajang Olimpiade Seni dan Bahasa untuk katagori vokal solo yang akan dilaksanakan grand finalnya pada tanggal 3 Mei mendatang.
            Semua prestasi yang diraih selama bertahun-tahun berkat kerja kerasnya itu, tidak lepas dari pendidikan yang baik dari seorang ibu dan sang ayah yang senantiasa selalu mendampinginya dalam setiap kesempatan. Bunda Wien, begitu biasa disapa selalu mempersiapkan segala kebutuhan sang anak disela-sela kesibukannya sebagai pengurus darma wanita PT.Pusri. Bahkan untuk urusan busana yang dikenakan putrinya, semuanya hasil rancangan sang ibu. Peran sang bunda dalam kesuksesan Aldhita begitu besar. Semua itu dilakukan bunda Wien dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Kekompakan ibu dan anak ini sepatutnya menjadi inspiratif bagi kita semua.
            Bagi Aldita, prestasi bukanlah segala-galanya, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjadi berarti dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini. Pendidikan sebagai kunci utama dalam meraih kesuksesan, oleh karenanya kedepan setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA N 5 Palembang, Aldhita langsung ingin merasakan pendidikan di bangku universitas.
           
 
;