Selasa, 24 April 2012

Musi Art Market-Revitalisasi Kejayaan Masa Lampau








Jembatan Ampera Tempo Dulu Waktu Masih Bisa Diangkat
Wisata  Sejarah
Semua tentu sependapat dengan saya bahwa Srwijaya adalah kerajaan maritim terbesar dan kuat di Nusantara bahkan Asia Tenggara pada zaman keemasannya. Kekuasaan sriwijaya  meliputi jalur perdagangan, pelayaran laut cina selatan, dan samudra hindia menjadikan sriwijaya sebagai sentara pertemuan antar bangsa. Orang-orang sriwijaya adalah orang yang tangguh dan hebat, menurut hemat saya sriwijaya sampai sekarang tidak terkalahkan, walaupun berdasarkan hikayat pada abad ke 6 Masehi sriwijaya dipaksa runtuh oleh Majapahit, namun raja terakhir yakni Parameswara terus berupaya mengibarkan kebesaran leluhurnya dengan cara hijrah ke Tumasik dan mendirikan Singapura lama, yang selanjutnya karena didesak pemerintahan Siam Parameswara hijarah ke Melaka dan menjadi sultan pendiri kerajaan Melaka. Kehebatan keturunan sriwijaya patut menjadi spirit kebanggaan bagi kita sebagai generasi penerus, untuk membangun Sumatera Selatan.

Potensi Wisata Berdasarkan Keadaan Geografis
Peta Sumatera Selatan
Sumatera selatan memiliki iklim tropis dan basah, dengan luas wilayah keseluruhan 97.159,32 Km. Di pantai timur tanahnya terdiri atas rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi karena pasang surut. Sedangkan dibagian barat merupakan dataran rendah yang semakin kedalam daeranya bergunung dengan puncak dempo sebagai gunung tertinggi . Sumatera selatan dikelilingi sungai-sungai besar yang disebut juga dengan batang hari Sembilan, diantaranya sungai Musi, sungai Ogan, sungai Komering, sungai Lematang, sungai kelingi lakitan, sungai lalan, sungai batang hari, sungai rupit dan rawas. Karena dikelilingi banyak sungai besar dan anak sungai inilah Sumatera selatan dijuluki kota seratus sungai.


Potensi Seni dan Budaya
Gladi Opening Seagames ( Anak Teater Topeng STMIK MDP )
Sejarah tua bumi Sriwijaya yang sempat menjadi pelabuhan besar serta pusat pendidikan agama Budha menjadikan Sumatera Selatan multi budaya. Kesenian dan hasil kerajinan yang begitu indah itu ada diantaranya.
  1. Teater Tradisional Dulmuluk yang pertama kali diperkenalkan oleh Saudagar kebangsaan Arab yakni Wan Bakar. 
  2. Seni Tari, seperti: Tari Gending Sriwijaya yang melambangkan kebesaran Sriwijaya, Tari Tanggai, Tari Tepaka Kraton, serta berbagai macam tari dari Kabupaten lainnya. 
  3.  Seni sastra tutur : betadut, andai-andai, rejung, jelihiman, nenggung mato, senjang, dll. 
  4. Arsitektur rumah adat Limas dan Rumah Rakit. 
  5. Pusat Kerajinan Songket tango buntung, Kerajinan Logam dan Emas, anyaman rotan dan bambu, Rumah Knock Down di Ogan Ilir, Kerajinan Gerabah di Kayu Agung

Potensi  Kuliner

Aneka Pempek Palembang
Setiap daerah tentu saja memiliki kuliner khas, sama halnya dengan sumatera selatan. Kuliner  lezat dan bergizi  diantaranya: Pempek, Tekwan, Model, Laksan, Celimpungan, Lakso, Burgo, Mie Celor, Pindang Patin, Pindang Tulang, Malbi, Tempoyak, Pekasam, Otak-otak, Lenggang,Lempok Duren, Juada, Maksuba, Bolu delapan jam, Srikayo, Kemplang, Kerupuk dan banyak lagi.






Objek Wisata Sumsel
Amanzi Waterpark  Palembang

Mengunjungi Sumatera selatan semakin lengkap bila mendatangi objek-objek wisata yang tersedia, diantaranya : Sungai Musi, Jembatan Ampera,Masjid Agung, Benteng Kuto Besak, Musium Sultan Mahmud Badaruddin, Monpera, Pasar 16 Ilir, Rumah Rakit, Rumah Limas, Musium Balaputra Dewa, Pantai Bagus Kuning, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Bukit Siguntang, Kawah Tekurep, Kampung Kapitan, Gunung Dempo, Situs Megalitikum serta berbagai Air Terjun Di Pagaralam, Goa Putri di Baturaja, Danau Teluk Gelam di Kayu Agung, Fantasy Island, Jakabaring Sport City, Pulau Kemaro, Taman Nasional Sembilang, Danau Ranau, 


Bila Musi Art Market, Kampung Seni Ada
Berangkat dari fakta-fakta diatas membuktikan bahwa Sumsel Patut dan layak dikunjungi wisatawan, untuk itu diperlukan media yang tepat dalm pemasaran potensi-potensi yang ada. Menurut saya Musi Art Market bisa menjadi media untuk kita mengekplorasi dan mengemas potensi Sumsel. Seperti halnya Bali, Yogyakarta,Thailand, yang  mampu mengemas potensi seni budaya sebagai mesin pendongkrak ekonomi. Jika pada zaman Sriwijaya sungai musi mampu menjadi bandar perdangangan, maka bukan suatu hal yang mustahil bila kejayaan masa lampau itu bisa kembali diwujudkan. Untuk itu diperlukan koordinasi sektor publik dan swasta lebih bekerjasama, karena pemerintah (kemenbudpar) tidak bisa sendirian, geraknya terbatas waktu( kepemimpinan berubah-ubah)  butuh pihak swasta karena sifatnya tidak formal serta lincah, Sebaliknya juga pihak swasta tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan pemerintah.









Gladi Opening Seagames
















Gladi Opening Seagames











sumber photo:
- http: //3.bp.blogspot.com...QyUWcMBI/s1600/index.jpg
- http: //3.bp.blogspot.com...INCHI/s1600/DSC2045.jpg
- http: //3.bp.blogspot.com.../s1600/pempek-campur.jpg
- http: //3.bp.blogspot.com...hAy-w/s1600/DSC 1433.JPG
- http: //1.bp.blogspot.com...ihhdQ/s1600/DSC 2723.jpg
- http: //4.bp.blogspot.com...U4K6c/s1600/DSC 1686.JPG

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Tanah Sriwijaya memang memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa hebat, tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Tidak salah banyak orang menjulukkinya the Golden Peninsula.

Anonim mengatakan...

ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan.

1. apakah seni dan budaya yang anda sebutkan diatas masih membudaya dimasyarakat sekitar??

2. menurut pendapat anda, bagaimana cara anda untuk menanamkan rasa kecintaan kaum muda untuk lebih mencintai budaya lokal, khususnya budaya sumatera selatan?

Ical Wrisaba mengatakan...

@riswandagoblog: betol sekali..sok ayo kunjungi wisata di sumatera selatan


@chudali: masih donk...sumatera selatan selalu berusaha menjaga dan mempertahankan kelestarian seni budaya....contohnya tari tangai sampai sekarang masih sering di pakai pada acara2 ceremony ...pemerintahan..

yang perlu dilakukan adalah: menggali, mendokumentasikan, mempromosikan, merevitalisasi.............

Anonim mengatakan...

apakah itu bisa menjamin kalau seratus persen kaum mudah untuk mencintai budaya lokal?, sebagaimana kita ketahui kalau anak muda sekarang lebih tertarik dengan arus globalisasi, seperti budaya barat dan korea???

trima ksih

Nyonya (Mrs) mengatakan...

@ical : salam kenal, sy lg liat2 blog para kompetitor d kompetisi blog pesona sumatera selatan bagus bagus yak .

@chudali: saya bantu yak. Tentu saja kami sebagai putra-putri daerah tidak bisa menjamin 100% bahwa seluruh kaum muda trutama di daerah kami sumatera selatan dapat mencintai budaya lokal sepenuhnya. tetapi selalu ada tunas2 baru yg akan tumbuh untuk berada di garda terdepan kebudayaan sumatera selatan. Untuk itu di setiap sekolah di palembang, kami sudah diajarkan tari dan lagu daerah sumatera selatan oleh guru kesenian dan juga kunjungan k tempat2 bersejarah di palembang (tentunya dgn didampingi guru)seperti kampung kapitan, pulau kemaro,kawah tengkurep, dan museum. beberapa teman saya juga guru seni budaya sekaligus seniman yg tergabung dalam sanggar dadoe management. beberapa dari mreka juga ikut mengisi acara sea games di jakabaring kemarin. bahkan nyaris setiap pernikahan selalu di tampilkan tarian daerah. dan juga tarian pagar pengantin dimana pengantin pun ikut menari. teman saya yg sekarang berdomisili dibandung masih mahir membuat empek2(makanan khas palembang). kalau anda melihat ke stasiun TV daerah, masih banyak ditampilkan kesenian daerah. bahkan jika ada pameran anggrek di KI,kami selalu berpartisipasi untuk menyebarkan informasi(sekaligus menghidupkan kembali tempat itu yg dulu sering di pakai bencong mangkal), Kami mencintai kebudayaan sumatera selatan dengan kemampuan kami.kebudayaan apapun itu seperti barat atau korea. semua adalah ilmu. Ingat, ilmu tidak statis. selama itu BAIK kita boleh mempelajari (bagi yg berminat,contohnya adik tingkat saya sudah mahir berbahasa korea, dan saya bisa les bahasa korea gratis, itu salah satu keuntungannya).oh ya kamu tahu pernikahan Dian sastro dgn indraguna sutowo atau putra presiden SBY (ibas) dengan putri dari hatta (aliya) yg masih mmakai adat sumatera selatan, karna salah satu orang tua mereka merupakan orang sumatra selatan, jadi sejauh apapun orang sumatra selatan meninggalkan tanah kelahiran, akar budaya tidak dilupakan.intinya warga sumatera selatan berusaha untuk melestarikan kebudayaan. Tentunya kcintaan terhadap budaya lokal juga juga tidak lepas dari peran serta orang tua dan kaum muda yang saling bahu membahu. ^_^

Ical Wrisaba mengatakan...

ya...thanks sudah berkunjung

Ical Wrisaba mengatakan...

@chudali: bisa donk pasti...itulah kenapa saya tulis harus revitalisasi....misalnya ya...dulmuluk ..bisa kita revitralisasi dari segi penceritaan... dan penataan setting( multimedia) yang mana pada zaman dulu..pakem2 dulmuluk terlalau kaku...

Yenni mengatakan...

Keren, banyak nambah informasi tentang sejarah dan tempat-tempat hiburan di kota Palembang. Tapi kenapa ga ada kutipannya k ya...

Posting Komentar

 
;