Selasa, 24 April 2012

Pagaralam, Kota Seribu Air Terjun Dan Situs Megalitikum


:Catatan perjalanan saya di Situs Megalitikum Tanjung Aro  bersama Tim Riset Artistik  Komunitas seni 501 Palembang dan MDP Art Production, Road to Panggung JTS(jaringan Teater Se-Sumatera yang digagas Teater Satu Lampung bekerjasama dengan Hivos Belanda) mewakili Provinsi Sumsel.


Berjarak 298 Km dari kota Palembang  dan memiliki luas wilayah keseluruhan 633,66 Ha  dengan kondisi alam yang bergununung dimana puncak Dempo sebagai Gunung tertinggi di Sumatera Selatan, menjadikan Pagaralam sebagai destinasi wisata Nusantara. Kota kecil dengan motto bersih, sejuk, aman, dan ramah ( BESEMAH ) di ujung Sumsel ini memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Potensi wisata alam yang mempesona menjadi keungulan Pagaralam serta kondisi tanah yang subur bukan hanya menjadikan Pagaralam sebagai daerah tujuan wisata saja, lebih dari itu Pagaralam sebagai daerah Agrobisnis.




Bukan tidak beralasan bila Pagaralam sangat potensial menjadi destinasi wisata nusantara, hal ini karena daerah yang berslogan Kota Perjuangan ini memiliki pemandangan alami yang mempesona, kurang lebih sebanyak 47 titik lokasi air terjun telah ditemukan di kota yang dikelilingi bukit barisan dengan hamparan kebun teh yang terbentang menghijau. Diantara air terjun itu adalah: Air terjun lematang indah, air terjun tujuh kenangan, air terjun embun, air terjun mangkok yang berada di kecamatan Dempo pagaralam utara, serta air terjun Curahan Kasih Bunda, air terjun Besemah, air terjun muara sindang, air terjun Padu Rase, air terjun Muara Tenang, Air terjun Cungkhu 7 yang berada di pagaralam selatan. Akan tetapi karena keterbatasan akses transportasi  kelokasi titik penemuan air terjun, maka hanya beberapa yang baru bisa dinikmati. Karena banyaknya lokasi air terjun yang ditemukan ini pula, Pagaralam di sebut sebagai kota seribu air terjun didunia.

Gunung Dempo Tampak Dari Wisma MTQ
Selain memiliki wisata alam yang mempesona, Pagaralam juga memiliki potensi kekayaan wisata sejarah purbakala. Dalam hal peninggalan sejarah purbakala, Pagaralam sudah cukup dikenal bukan hanya dikawasan Eropa saja, tetapi lebih dari itu terkenal di kawasan benua Amerika. Hampir setiap tahun terdapat wisatawan macanegara yang melakukan penelitian tentang situs purbakala di Pagaralam.
megalitik di Pagaralam sezaman dengan yang ada di benua eropa, seperti yang dikatakan beberapa peneliti. Hal ini menjadi menarik ketika Tradisi megalitik dalam rotasi prasejarah munculnya kebudayaan bersama-sama dengan adanya manusia pertama yang mempergunakan akalanya. Ditanah Besemah, kebudayaan prasejarah dimulai dengan kebudayaan Batu besar. Bahkan beberapa peneliti mengatakan bahwa zaman megika kehadiran Sultan Hamengkubuwono XI dalam acara seminar “ Besemah Sebagai Pendahulu Sriwijaya “, beliau mengatakan dalam sambutannya bahwa berasal dari keturunan Sailendra, sedangkan wangsa Sailendra berasal dari Tanah Besemah.
Arca di Situs Tegar Wangi
Berbagai bukti adanya peninggalan sejarah purbakala tersebar hampir di semua wilayah Pagaralam. Di Dusun Tegarwangi kelurahan Pagerwangi Kecamatan Dempo Utara terdapat perkampungan megalitik Batu Balai yang berada di bukit kayu manis, berjarak 500 Meter dari perkampungan penduduk. Di kampung megalitik ini bisa kita temui peninggalan sejarah purbakala berupa : Batu tempat peristirahatan, Kursi lengkap dengan Meja batu, dinding batu berelief, dolmen dan menhir. Tidak berjauhan dari kelurahan Pagerwangi, masih di Pagaralam Utara tepatnya di kelurahan Jangkarmas, juga ditemukan batu besar yang dilengkapi dengan 2 tiang penyangga berbentuk pipih dengan lebar 1,5 meter dan tinggi 1 Meter. Masih diwilayah Pagaralam tepatnya di kecamatan Tanjung Aro, Pagaralam Selatan juga ditemukan situs megalitik. Disini kita bisa melihat Arca Manusia Dililit Ular yang berada dilokasi persawahan warga yang menghadap ke puncak Gunung Dempo, kemudian kita bisa menjumpai Kubur batu yang berada di area perkampungan warga.
Begitu lengkap potensi wisata di Pagaralam, oleh karena itu kita patut bersyukur dengan kekayaan yang dilimpahkan pada bumi Sumatera Selatan. Sudah pasti menjadi tugas kita bersama untuk mempromosikan, memfasilitasi, dan menjaga potensi yang kita miliki sehingga akan berdampak pada peningkatan  perkembangan ekonomi daerah.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

apa??? Basemah sebagai pendahulu Sriwijaya??? bukti konkritnya???

Anonim mengatakan...

menurut pendapat anda, apakah upaya pemerintah sekitar, khususnya pemerintah pagaralam sudah sangat baik dalam memperkenalkan kabupaten yang memiliki sejuta pesona keindahan alam itu sendiri?

Anonim mengatakan...

Wahhh Boleh juga ne.......Ke sana
mampir juga kesini gan ke home ku hehehehe

Ical Wrisaba mengatakan...

@ riswandhak: informasi yg saya perlu seperti itu.menurut beberapa ketua adat yg sempat saya temui ketika tim kami riset..mereka mengatakan bahwa..Sriwijaya pernha meminta bantuan pada masyarakat besemah untuk perang melawan majapahit..........

@chudali: pemerintah mempromosikan potensi pagaralam hingga ke jerman...china, dubai..lewat expo..kemudiaan setiap tahun di pagaralam ada kegiatan festival bunga....

@sekayu agency : oke gampang ..............

Ical Wrisaba mengatakan...

@unknown: betul.....bahkan sultan hamengkubuwono mengakuinya kan..yang pasti Besemah dan Sriwijaya..okelah

Rinov mengatakan...

saya cuma ingin mengarahkan satu pertanyaan apakah batu prasasti manusia di lilit ular yang terletak di salah satu tempat dipagaralam itu benar adanya ataukah hanya mitos belaka dan apakah bentuk batu tersebut memang jelas terlihat seperti judulnya manusia di lilit ular ???

Ical Wrisaba mengatakan...

arca manusia di lliliit ular yang ada di situs megalitik tanjung aro pagaralam..memamng benar adanya.....diameter arca itu 85 cm dgn tggi 1 m.....terletak di tengah lahan perswan warga yg menghadap lgsung dgn panorama gunung dempo....100 meter dr letak arca terdapat kubur batu..

arca itu merupakan hasil pahatan seniman zaman megalitik....bentuknya menyerupai sepcang anak manusia yg saling berangkulan tangannya.

Rinov mengatakan...

lalu apakah arca tersebut di kramatkan bagi warga warga disana atau hanya simbol untuk menghormati leluluhur mereka disana dan menurut anda bagaimana pandangan anda terhadap arca tersebut yang bisa saja di yakini oleh masyarakat disana yang mungkin sebagai manusia dililit ular sebenarnya karena bisa saja itu hanya sebagai simbol bukan nyata adanya lalu apa yang dapat anda simpulkan dari cerita cerita yang sudah anda dapat tentang arca tersebut

Ical Wrisaba mengatakan...

arca itu sebtulnya simbolisasi untuk peringatan bagi masyarakat tanjung aro..yg konon katanya kawasan itu snagat sakral...keberadaan arca itu di maksudkan untuk peringatan masyarakat untuk tidak melakukan hal yg bertentangan dengan ajaran tuhan...misal: melakukan hub suami istri eblum mnikah....

bahkan mitos ttg arca ini pula yg kmren kami angkat sebgai konsep pertunjukan teater di kgtan panggung kala sumatera...

Anonim mengatakan...

aku anjam li aku jeme besemah, , ,
tulong share di blog nek lainnye , mangke besemah tekenal, , ,
terimekaseh

Posting Komentar

 
;