Judul Buku :
Atas Nama Cinta
Penulis :
Denny JA
Penerbit :
Rene Book
Tahun Terbit :
2012 April
Tempat Terbit :
Jakarta
Tampilan
Sampul : Warna dominan merah
marun, dengan gambar burung merpati berkalung hati dan kedua kaki terikat
rantai terkunci
Jumlah Halaman : 216 halaman
Jenis Kertas : Bookpaper 60 Gram
Ukuran : 21 Cm x 18,5 Cm
ISBN : 978-602-19153-2-5
Harga : Rp 50.000
Dalam setiap ajaran
agama manapun prilaku homoseks yang dituduh sabagai perbuatan menyimpang
tidaklah dibenarkan, hal ini karena perbuatan tersebut akan berdampak buruk
bagi masyarakat secara umum dan khususnya bagi pelaku. Penderitaan batin
seperti caci maki, rasa bersalah, rasa ketakutan, penyesalan, serta usaha
permohonan untuk diterima layaknya manusia heteroseks merupakan gambaran yang
dilukiskan dalam cinta terlarang Batman dan Robin pada kumpulan puisi esai Atas
Nama Cinta.
Menggunakan bahasa
sederhana, gampang dicerna, serta alur yang dramatis dipilih Denny JA sebagai kekuatan
dalam penyampaian gagasan. Akan tetapi satu hal yang sangat disayangkan adalah
penulis tidak melalukan apapun dalam karyanya, karena penulis hanya
menyampaikan imajinasi yang diperolehnya pada saat proses pengumpulan data. Seperti kita ketahui dari berbagai cerita yang ada
bahwa kaum homoseks sejak zaman Luth selalu mengalami diskriminasi pada
berbagai lapisan kehidupan, dan dalam puisi cinta terlarang Batman dan Robin
pun kita menemukan hal yang serupa yakni penderitaan. Sebagai penikmat saya tidak
mendapatkan sesuatu yang baru dari cerita prilaku homoseks dalam puisi Cinta
Terlarang Batman dan Robin, justru kebosananlah yang dirasa, tidak ada kejutan.
Tema perlawanan sosial
dengan teori representasi yang dipakai penulis dalam judul “ Cinta Terlarang
Batman dan Robin “ mengajak kita untuk memahami apa yang dirasakan oleh para
pelaku homoseks yang kini tengah berjuang untuk mendapatkan hak kebebasan
pilihan seksualitas sebagai warga negara. Seperti dalam bait ke 6: Tanpa perjuangan itu, di Indonesia / kaum
gay selalu dituding sebagai penyimpangan. Adalah Amir tokoh yang diciptakan
penulis sebagai simbol perjuangan kaum homoseks, dengan data-data penulis
mendramatisir kehidupan Amir yang
mengikuti naluri homoseksnya, dan berusaha kembali ke agama dengan
mengikuti keinginan sang ibu yang menjelang ajal memintanya menikah. Lewat
tokoh Amir penulis seolah menyalahkan Tuhan sebagai pencipta manusia, seperti
dalam bait 1 : Ya Allah, apa gerangan
salahku ? / Mengapa raga pria yang Kau anugerahkan padaku?/ Namun hatiku
sepenuhnya perempuan, lalu dalam bait 6 : Bukankah ini pemberian Tuhan juga yang harus aku syukuri ?. Dalam
ajaran agama manapun pasti dikatakan bahwa Tuhan menciptkan hambanya dengan
sangat sempurna ( akal dan pikiran ). Bagi saya kalimat dalam bait diatas
terlalu berlebihan, karena sebetulnya Amir sendirilah yang merasa dirinya
perempuan, secara teori homoseksual terbagi menjadi dua katagori yakni
egositonk ( yang menerima apa adanya ), dan egidistonik ( yang tidak nyaman
dengan kondisi homoseksnya, cenderung merasa bersalah. Tipe seperti ini lah yang butuh psikiater ).
Apabila sedikit kita kaitkan dengan peristiwa terusirnya iblis dari sorga, maka
bukan tidak mungkin bahwa perasaan yang dialami Amir adalah propaganda iblis untuk
menyesatkan anak cucu adam.
Keberanian Denny
mengangkat tema percintaan sesama jenis dalam karyanya patut diapresiasi,
karena tidak banyak penulis yang mau menuangkan isu diskriminasi itu dalam
karyanya, meskipun sebenarnya tema tersebut bukan hal baru dalam masyarakat
reformasi sekarang ini, yang memang tidak pernah ada jawaban serta penyelesaiannya.
Beberapa film tanah air pun belakangan kini mulai menyajikan tema yang sama.
Saya yakin sepenuh hati bahwa , para LGBT tentu saja sangat senang dengan
hadirnya tulisan ini, mereka merasa semakin diperhatikan. Termasuklah oleh
seorang Denny JA yang kita semua tahu sepak terjangnya. Bukan tidak mungkin
kedepan akan bertambah banyak masyarakat( yang
seperti Amir) berani dan bangga mengakui dirinya homoseks. Dengan demikian
secara tidak langsung cinta terlarang Batman dan Robin akan menghomokan
masyarakat.
Entah secara sadar atau
tidak, penyampaian simbol agama dalam cinta terlarang Batman dan Robin yang di
tulis Denny telah menyalakan percikan api terutama bagi kelompok agama bergaris
keras. Seperti berikut ini pada puisi bagian ke 2 : keduanya dulu bersama-sama di pesantren, lalu pada bagian puisi
ke 3 : Eros telah menyatukan keduanya di
pesantren. Siapakah yang mesti disalahkan. Kata pesantren yang disampaikan
tanpa ada pemilihan kata lain seolah-olah mengisyaratkan dan menegaskan bahwa
pesantren merupakan tempat maksiat dan terciptanya para gay yang dituduh sebagai
bentuk peyimpangan seksualitas. Padahal yang selama ini kita percaya bahwa
pesantren tempat memperdalam ilmu agama ( islam ), tempat membentuk moral yang
baik. Lalu pertanyaan yang muncul tentu saja kenapa Denny harus memilih
pesantren, bukan tempat pendidikan agama-agama lainya?. Akan tetapi ada hal
baik yang kita bisa ketahui adalah bahwa tempat pendidikan agama apapun belum
tentu mampu menciptakan lulusan yang bermoral baik.
Terlepas dari apa yang
disampaikan diatas, yang perlu kita garis bawahi dari puisi esai cinta
terlarang Batman dan Robin adalah mengajarkan kita tentang kejujuran dan
keberanian dalam hal apapun termasuk jujur dan berani mengakui kekurangan yang
ada pada diri kita. Kejujuran yang saya maksud tentu saja dalam hal perbaikan,
bukan untuk bangga dengan kekurangan ( kaum Amir). Kemudian tulisan ini pula
mengajarkan kepada kita untuk saling menghargai, termasuk menghargai
keberagaman seksualitas karena kita semua memiliki kebebasan dalam hal
seksualitas. Terkhusus kaum Amir saya
katakan bahwa sebetulnya tidak ada sesuatu hal yang sia-sia bila di jalankan
dengan niat, doa, dan usaha yang sungguh-sungguh. Mulailah tinggalkan masa lalu
yang kelam, pilihlah pasangan berlawanan jenis dengan kesungguhan ( sadar bahwa
hal ini adalah kewajiban, bukan karena sesuatu hal ), tingalkan segala hal yang
akan mengingatkan masa lalu ( barang, buku, video gay, no telpon, komunitas
atau sahabat yang gay ), jangan membayangkan anda akan mengecewakan istri anda
dalam hal kebutuhan biologis, jangan biarkan diri anda berlama-lama menyendiri
di tempat sepi sebab akan memunculkan rekaman masa lalu serta fantasi seks
sesama jenis anda.
Selamat kepada Denny JA
atas karyanya. Terus barkarya dan terus menginspirasi Indonesia
Foto Pementasan Ngeghuh Mandian karya Ical Wrisaba |
0 komentar:
Posting Komentar